Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Alkhairaat Perumnas mulai menapaki jejak pengabdiannya di bidang pendidikan Islam pada sekitar tahun 1991. Berlokasi di wilayah padat penduduk Perumnas Balaroa, Kota Palu, madrasah ini didirikan di bawah naungan Yayasan Alkhairaat, sebuah organisasi Islam besar di Kawasan Timur Indonesia yang didirikan oleh Guru Tua (Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri).
Selama hampir tiga dekade, MIS Alkhairaat Perumnas tumbuh menjadi salah satu pilar pendidikan dasar agama yang penting bagi masyarakat sekitar. Sekolah ini memainkan peran vital dalam mendidik generasi muda Balaroa dengan memadukan kurikulum umum dan nilai-nilai keislaman, menanamkan ajaran ahlussunnah wal jama'ah yang menjadi ciri khas Alkhairaat.
Jejak panjang pengabdian MIS Alkhairaat Perumnas terhenti secara tragis pada hari Jumat, 28 September 2018. Kota Palu dan sekitarnya diguncang oleh serangkaian bencana alam, dimulai dari gempa bumi berkekuatan M 7,4, disusul tsunami, dan fenomena geologi yang sangat merusak, yaitu likuifaksi.
Wilayah Perumnas Balaroa adalah salah satu titik terparah yang dihantam likuefaksi. Tanah yang tadinya padat mendadak kehilangan daya dukungnya dan mencair, menyebabkan pergeseran massa tanah secara masif. Seluruh bangunan, rumah-rumah warga, dan fasilitas umum, termasuk gedung sekolah MIS Alkhairaat Perumnas di Balaroa, seolah-olah ditelan dan ditenggelamkan ke dalam lumpur yang bergerak.
Bencana ini tidak hanya menghancurkan fisik bangunan sekolah hingga rata dengan tanah, tetapi juga merenggut nyawa dan meninggalkan trauma mendalam bagi seluruh komunitas madrasah, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua. MIS Alkhairaat Perumnas pun harus vakum dari lokasi aslinya.
Setelah bencana, semangat para pendidik dan pengurus Yayasan Alkhairaat tidak padam. Mereka segera mengambil langkah untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar dapat dilanjutkan. MIS Alkhairaat Perumnas kemudian direlokasi dan dibangun kembali di lokasi baru yang dianggap aman, yaitu di Jalan Kelor, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Fase pembangunan kembali ini mencerminkan semangat persatuan dan solidaritas nasional maupun internasional:
Bantuan Awal dari Padang (2019): Salah satu dukungan signifikan datang dari masyarakat dan Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat. Bantuan senilai lebih dari Rp 1 Miliar disalurkan melalui BAZNAS Kota Padang untuk pembangunan fasilitas sekolah. Pada 30 Oktober 2019, Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, meresmikan penggunaan enam ruang kelas baru di lokasi Jalan Kelor.
Pembangunan Fasilitas Tambahan (2022): Upaya pembangunan terus berlanjut. Melalui kolaborasi antara Yayasan Kafalah Indonesia dan Organisasi Hasene (organisasi kemanusiaan Muslim Turki yang berbasis di Jerman), dibangunlah fasilitas penting lainnya, termasuk tiga ruang kelas tambahan, musala, dan fasilitas sanitasi. Sarana ini diresmikan pada Juli 2022, menandai lengkapnya fasilitas utama madrasah di lokasi barunya.
Saat ini, MIS Alkhairaat Perumnas berdiri tegak di Jalan Kelor, Kelurahan Duyu, dan telah sepenuhnya pulih dari dampak bencana 2018. Madrasah ini terus aktif menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam.
Sebagai pengakuan atas kualitas penyelenggaraan pendidikan, MIS Alkhairaat Perumnas memiliki status akreditasi yang baik. Berdasarkan data terbaru, madrasah ini telah memperoleh Akreditasi B. Pencapaian akreditasi ini membuktikan bahwa meskipun pernah hancur lebur akibat bencana likuefaksi, komitmen madrasah terhadap standar mutu pendidikan tetap terjaga, menjadikannya simbol kebangkitan pendidikan di Palu.